Warga Kampung Gamta, Kampung Magey, dan Kampung Kapatcol di Distrik Misool Barat, Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat Daya, mendapatkan bantuan air bersih melalui program Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Institut Teknologi Bandung (LPPM ITB).
Program ini bertujuan untuk mengatasi krisis air bersih yang berkelanjutan di wilayah tersebut dengan melakukan pengeboran air di Kampung Gamta, Kampung Magey, dan Kampung Kapatcol, Distrik Misool Barat.
Program ini melibatkan para ahli dari ITB, yaitu Dr. Rer. Nat. Widodo, S.T., M.T., Dr.Eng. Arno Adi Kuntoro, S.T., M.T., Mohammad Farid, S.T., M.T., Ph.D, dan tim pemasangan alat IGW ultrafiltrasi air siap minum yang dipimpin oleh Dr. M. Rofiq Iqbal. Selain pengeboran air bersih, juga dilakukan pemasangan alat IGW ultrafiltrasi air siap minum hasil karya Prof. I Gede Wenten.
Teknologi ultrafiltrasi air siap minum ini merupakan metode pemurnian air berbasis membran ultrafiltrasi yang dilengkapi dengan agen anti bakteri. Teknologi ini efektif dalam menyaring zat besi, koloid, dan partikel-partikel penyebab kekeruhan, sambil tetap menjaga kandungan mineral penting di dalam air.
Proses deteksi air menggunakan survei geologi serta geofisika, survei geolistrik, dan survei elektromagnetik.
Program pengeboran air bersih di Kampung Gamta, Kampung Magey, dan Kampung Kapatcol ini didanai oleh LPPM ITB dan Yayasan LAPI ITB. Selain itu, program ini juga mendapat dukungan dari Kepala Kampung sebagai bagian dari pemanfaatan "Dana Kampung", yang merupakan bukti keseriusan kepemimpinan dalam mengatasi krisis air bersih.
Beberapa program LPPM ITB di ketiga kampung tersebut meliputi:
1. Program Pengabdian Masyarakat ITB 2024 (Skema Top-Down)
2. Teknologi pengeboran untuk air bersih di ketiga kampung
3. Pemasangan tandon air dan filtrasi air bersih yang layak minum
4. Program swadaya masyarakat dan LPPM ITB
Tujuan utama dari program pengeboran air bersih di tiga kampung ini adalah untuk memberikan akses air bersih yang dapat meningkatkan kesehatan masyarakat.
Program ini juga mendapat dukungan dari otoritas setempat. Sekretaris Distrik Misool Barat, Moh Saleh Wihel, SE, melalui sambungan telepon WhatsApp pada Minggu (28/7/2024) mengatakan bahwa konsep penyediaan air bersih untuk minum melalui proses ultrafiltrasi merupakan gagasan baru di wilayahnya.
Saleh Wihel berharap program ini dapat berjalan secara berkelanjutan dan memberikan dampak nyata bagi masyarakat. Bantuan air bersih ini tidak hanya untuk kebutuhan rumah tangga tetapi juga mendukung aktivitas ekonomi warga.
"Kami atas nama pemerintah Distrik Misool Barat mengucapkan terima kasih atas bantuan dari LPPM ITB. Semoga kebutuhan air bersih ini dapat menunjang aktivitas ekonomi warga dan program ini terus berlanjut," ujarnya.
Program pengeboran air bersih di ketiga kampung tersebut direncanakan akan dimulai pada awal Agustus nanti.
Berita Terkait: Teropongnews.com: LPPM ITB Kolaborasi dengan Tiga Kampung di Raja Ampat Atasi Krisis Air Bersih