Pada Selasa, 22 Oktober 2024, tim pengabdian masyarakat dari Institut Teknologi Bandung (ITB) menginisiasi pembangunan unit Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) di Desa Tumpangkrasak, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus. Program ini merupakan bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi ITB yang berfokus pada pengabdian kepada masyarakat, terutama untuk mengatasi permasalahan kualitas air di desa tersebut. Selama ini, air di Desa Tumpangkrasak teridentifikasi berbau, kurang bersih, dan berwarna, sehingga tidak layak untuk dikonsumsi.
Pembangunan Pamsimas ini dilakukan melalui kolaborasi antara ITB, Persadaku (Perkumpulan Alumni SMP 2 Kudus), Gaikoku (Guyub Alumni ITB Soko Kudus), dan Pemerintah Desa Tumpangkrasak. Ketua Tim Pelaksana Pengabdian Masyarakat ITB, Arif Susanto, menyatakan bahwa ITB mengalokasikan anggaran sebesar Rp 100 juta untuk mendukung proyek ini. Arif menambahkan, kolaborasi dengan pihak-pihak lain diperlukan guna mengoptimalkan keberhasilan pembangunan Pamsimas.
Unit Pamsimas yang dibangun terletak di lahan desa di RT 1 RW 3 dan ditujukan untuk melayani kebutuhan air bersih warga RW 4. Proyek ini melibatkan pembangunan sumur dengan kedalaman 80 meter, yang dirancang untuk memastikan air yang dihasilkan lebih bersih dan layak konsumsi.
Dalam pernyataannya, Arif yang juga merupakan putra asli Desa Tumpangkrasak, menyampaikan bahwa bantuan Pamsimas ini diusulkan setelah ia menyaksikan secara langsung masalah kualitas air di desa tersebut. Ia berharap, Pamsimas yang dibangun dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat setempat.
Melihat kebutuhan air bersih yang cukup besar, ITB berencana membangun satu unit Pamsimas lagi pada tahun 2025, yang akan diperuntukkan bagi warga RW 5. Dengan dua unit Pamsimas ini, diperkirakan lebih dari 1.600 warga di RW 4 dan RW 5 dapat menikmati akses air bersih.
Kepala Desa Tumpangkrasak, Sarjoko Saputro, mengapresiasi seluruh pihak yang terlibat, terutama tim pengabdian masyarakat ITB, atas realisasi pembangunan Pamsimas ini. Menurutnya, permasalahan air bersih memang masih menjadi isu utama di desa tersebut. Sehingga, ketika ditawarkan bantuan dan dilakukan sosialisasi kepada warga, antusiasme masyarakat sangat tinggi.
Sebelum adanya bantuan dari ITB, Desa Tumpangkrasak sudah memiliki satu unit Pamsimas yang berlokasi di Dukuh Krasak (RW 7), yang dikelola oleh RT setempat dengan sekitar 80 konsumen. Dengan tambahan unit Pamsimas baru ini, Sarjoko berharap kebutuhan air bersih dapat terpenuhi dengan harga yang terjangkau bagi masyarakat.
Setelah pembangunan selesai, unit Pamsimas tersebut akan diserahkan kepada Pemerintah Desa Tumpangkrasak dan dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Maju Sejahtera.
Berita Selengkapnya:
jurnalpantura.id: Atasi Masalah Kualitas Air, ITB Bantu Bangun Unit Pamsimas di Desa Tumpangkrasak
zonanews.id: Tangani Permasalahan Air Bersih, ITB Bantu Bangun Unit Pamsimas Di Desa Tumpangkrasak Kudus