ITB Adakan Pelatihan Batik Khas Ikon Pariwisata Biak

BANDUNG, lppm.itb.ac.id-Senin, 30 Mei 2022, Tim dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Teknologi Bandung (LPPM ITB) yang dipimpin oleh  Dr. Ira Adriati, M.Sn., Dosen Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Teknologi Bandung menggelar pelatihan batik dan pengembangan cendera mata serta kerajinan khas Biak Numfor di Hotel Asana, Selasa (24/5/2022). Kegiatan ini bekerja sama dengan Dinas Pariwisata Kabupaten Biak.

Kegiatan yang dihadiri oleh Asisten II Setda Biak Numfor, Lot Yensenem SE, M.Si dan Kepala Dinas Pariwisata Biak, Turbey O. Dangeubun, dimeriahkan juga oleh puluhan peserta pengusaha UMKM di Kabupaten Biak Numfor.

Dalam acara ini, Tim dari Dr. Ira Adriati berfokus pada kerajinan kerang, gantungan kunci, dan tatakan gelas menggunakan teknik batik dingin dengan desain batik motif Biak yang sesuai dengan kesenangan masyarakat kontemporer. Hasil kerajinan ini nantinya dapat diperjual-belikan oleh pengrajin dengan harga murah, tetapi tetap membawa keuntungan. Ketertarikan dari harga murah dan desain menarik dapat memancing pembeli untuk membeli kerajinan dan pada akhirnya meningkatkan sirkulasi penjualan.

“Sebetulnya secara potensi sudah ada hanya perlu dikembangkan bagaimana desain-desain yang kemudian sesuai dengan selera masyarakat kontemporer, itu yang akan kami kembangkan dengan tentu saja harga yang sangat ekonomis tetapi menguntungkan bagi pihak pengrajin karena dengan harga yang rendah biasanya sirkulasi penjualan lebih tinggi, bahkan dengan desain yang menarik orang biasanya tidak berfikir harga pada akhirnya ketika menyenangi desainnya,” ucap Dr. Ira pada wawancaranya yg dikutip dari koreri.com.

Selain itu menurutnya, ada juga batik dingin atau batik tanpa menggunakan pemanas tetapi bubuk asam yang dicampur dengan mentega dan cairan sehingga bisa menjadi perintang warna.

“Kalau batik biasanya dilakukan berulang kali pewarnaan, tetapi batik dingin ini kita bisa langsung mewarnai dalam arti karakter batiknya tetap ada tetapi dengan teknik yang lebih praktis dan tentunya dengan bahan yang lebih murah. Kami dari ITB Bandung mencoba berbagi untuk pengembangan pariwisata untuk peningkatan perekonomian", ujarnya.

Hasil dari kegiatan ini, tentunya untuk pengembangan pariwisata dan perekonomian warga setempat melalui keterampilan batik dan kerajinan khas Biak.

 

Penulis dan penyunting: Ali Hasan Asyari

662

views