Impelementasi Mesin Pemecah Kemiri di Desa Silaipui, Nusa Tenggara Timur

Desa Silaipui, Nusa Tenggara Timur, merupakan desa yang mayoritas penduduknya bermata pencaharian sebagai petani. Desa ini memiliki salah satu komoditas unggulan berupa buah kemiri (Aleurites moluccana). Buah jenis ini umumnya dibeli oleh konsumen dalam kondisi sudah terkupas, sehingga proses kupas menjadi salah satu proses yang harus dilakukan oleh petani. Berdasarkan informasi yang diutarakan oleh Kepala Desa Silaipui di aplikasi Desanesha, proses pengupasan dilakukan secara tradisional oleh para masyarakat desa. Padahal, dalam satu kali panen, jumlah kemiri dapat mencapai 5 ton (5000 kg). Akibatnya, proses pengupasan memakan waktu yang lama dan membuat para petani mengalami kelelahan. Untuk mengatasi persoalan ini, kepala desa mengusulkan agar disediakan mesin pengupas kemiri bertenaga listrik melalui program pengabdian masyarakat yang dikelola oleh LPPM ITB.

Mesin pengupas kemiri memiliki kriteria khusus dikarenakan kemiri memiliki cangkang keras seperti batok kelapa. Cangkang ini membutuhkan benturan yang cukup kuat agar cangkang pecah, namun benturan tidak boleh berlebihan agar isi cangkang tetap utuh (tidak pecah bersama cangkang). Agar kriteria ini dapat dapat dipenuhi, perlu dirancang dan dibuat mesin pemecah cangkang kemiri yang dilengkapi dengan sistem pengaturan kecepatan gerak bilah pemukul kemiri. Sistem pengaturan ini dimaksudkan agar dapat ditemukan kecepatan benturan yang sesuai dengan kriteria. Bertolak dari permasalahan tersebut, dalam proposal ini diusulkan perancangan dan pembuatan prototipe mesin pemecah cangkang kemiri yang dilengkapi dengan sistem pengaturan kecepatan.

166

views