Lombok Utara, 22 Agustus 2024 – Kabupaten Lombok Utara adalah sebuah kabupaten yang terletak di Pulau Lombok bagian utara Nusa Tenggara Barat, dikenal dengan keindahan alam yang memikat. Sejumlah destinasi wisata seperti Gili Air, Gili Meno, Gili Trawangan, Air Terjun Sendang Gila, dan Danau Segara Anak telah menarik perhatian wisatawan baik dari dalam maupun luar negeri. Meskipun potensi pariwisatanya sangat besar Kabupaten Lombok Utara masih menghadapi berbagai tantangan, terutama dalam bidang ekonomi. Oleh karenanya kabupaten Lombok Utara termasuk dalam daera kategori 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar) sebagaimana diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2020.
Kondisi ini menunjukkan bahwa meskipun pariwisata Lombok Utara memiliki daya tarik global, akan tetapi belum sepenuhnya mampu memberikan dampak signifikan terhadap kesejahteraan ekonomi masyarakat lokal. Salah satu kendala yang dihadapi adalah kurangnya keterampilan dalam mempromosikan keindahan daerah ini secara efektif, terutama melalui media digital yang saat ini menjadi kunci dalam menarik minat wisatawan. Teknologi smartphone yang sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari sebenarnya memiliki potensi besar untuk mendukung promosi pariwisata, namun sering kali masyarakat belum memanfaatkan teknologi ini secara maksimal.
Melihat tantangan ini, Institut Teknologi Bandung (ITB) melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) berinisiatif menyelenggarakan sebuah program pelatihan inovatif dengan judul “Memaksimalkan Kamera Smartphone untuk Promosi Destinasi Wisata.” Program pelatihan ini dirancang untuk meningkatkan kemampuan masyarakat Kabupaten Lombok Utara dengan keterampilan dasar dan lanjutan dalam fotografi menggunakan smartphone yang dimiliki. Tujuan utamanya adalah agar masyarakat dapat berkontribusi dalam mempromosikan keindahan alam dan potensi wisata daerah mereka melalui foto-foto berkualitas yang kemudian bisa disebarluaskan di media sosial dan platform digital lainnya.
Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan masyarakat Kabupaten Lombok Utara tidak hanya menjadi lebih terampil dalam memanfaatkan teknologi, tetapi juga lebih mampu memperkenalkan keindahan dan kekayaan budaya daerah mereka kepada dunia. Hal ini diharapkan dapat mendorong peningkatan kunjungan wisatawan dan, pada akhirnya akan meningkatkan serta memperbaiki kesejahteraan ekonomi masyarakat setempat.
Pelatihan fotografi dihadiri oleh 40 orang peserta yang berasal dari berbagai kelompok Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) di Kabupaten Lombok Utara. Mereka adalah perwakilan masyarakat yang memiliki peran penting dalam mengembangkan dan mempromosikan destinasi wisata di daerah mereka. Semangat dan antusiasme peserta terlihat jelas sejak awal kegiatan yang mencerminkan kesadaran akan pentingnya peningkatan keterampilan fotografi dalam rangka memajukan sektor pariwisata lokal. Kegiatan ini menjadi kesempatan berharga bagi para peserta untuk belajar dan berbagi pengetahuan, dengan harapan bahwa mereka akan membawa perubahan positif bagi pengembangan pariwisata di Kabupaten Lombok Utara.
Acara pelatihan dibuka dengan sambutan hangat dari Ketua Tim Pengabdian kepada Masyarakat ITB, Prof. Kridanto Surendro. Dalam sambutannya, Prof. Kridanto menekankan pentingnya peran Pokdarwis dalam melakukan promosi dan memajukan pariwisata daerah. Ia menyampaikan bahwa Kabupaten Lombok Utara, dengan segala keindahan alamnya, memiliki potensi besar yang masih belum sepenuhnya tergarap dengan baik. "Wisata Lombok Utara mendunia, tapi masyarakatnya belum sejahtera. Semoga wisata dapat menjadi solusi bagi persoalan ekonomi warga," ujarnya.
Gambar 1. Sambutan Prof. Kridanto Surendro, Ketua Tim Pengabdian kepada Masyarakat ITB.
Prof. Kridanto menekankan pentingnya memanfaatkan teknologi yang ada, terutama smartphone, untuk mendukung upaya promosi yang efektif dan efisien. Dengan keterampilan fotografi yang baik, masyarakat lokal dapat lebih mudah mempromosikan destinasi wisata di Kabupaten Lombok Utara melalui media sosial dan platform digital lain, yang pada gilirannya akan dapat meningkatkan kesejahteraan mereka. Lebih lanjut, ia menekankan bahwa pelatihan ini bukan sekadar memberikan pengetahuan teknis, tetapi juga memotivasi masyarakat untuk lebih percaya diri dalam mengelola dan mempromosikan pariwisata di daerah mereka.
Kepala Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok Utara, Fadli, menambahkan bahwa saat ini rata-rata kunjungan wisatawan ke tiga gili yaitu Gili Air, Gili Meno, dan Gili Trawangan masih berada pada angka 1.500 kunjungan wisata per bulan. Menurutnya, dengan keahlian fotografi yang memadai dan promosi yang lebih efektif melalui media sosial, diharapkan angka kunjungan wisatawan tersebut dapat lebih ditingkatkan. Fadli juga menggarisbawahi bahwa pariwisata Kabupaten Lombok Utara bukan hanya tentang tiga gili saja. Akan tetapi masih banyak destinasi wisata lain seperti destinasi wisata Gunung Rinjani, wisata alam, wisata desa, dan wisata olahraga yang memiliki potensi besar. Ia menekankan pentingnya menggali dan mengembangkan seluruh potensi wisata di wilayah tersebut agar masyarakat setempat bisa mendapatkan manfaat yang lebih besar.
"Pariwisata Lombok Utara bukan hanya tentang tiga gili. Masih banyak destinasi lain seperti pendakian Gunung Rinjani, wisata alam, wisata desa, dan wisata olahraga yang memiliki potensi besar," kata Fadli. Ia menekankan pentingnya menggali dan mengembangkan seluruh potensi wisata di wilayah tersebut.
Gambar 2. Sambutan Pak Fadli, Kepala Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata KLU.
Dr. Toni Kusnandar, seorang praktisi fotografi yang menjadi narasumber dalam kegiatan ini, menjelaskan bahwa banyak fitur canggih yang terdapat pada kamera smartphone dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan sebuah foto yang estetik dan menarik. "Dengan memahami fitur-fitur kamera smartphone, pengguna dapat dengan mudah menciptakan gambar yang menarik dan berkualitas tinggi," ujar Dr. Toni. Ia menjelaskan bahwa fitur-fitur seperti mode HDR, mode malam, dan pengaturan manual dapat membantu pengguna untuk mengambil gambar dalam kondisi pencahayaan yang kurang ideal sekalipun sehingga hasil fotonya tetap maksimal.
Gambar 3. Penyampaian Materi Pelatihan Fotografi oleh Dr. Toni Kusnandar.
Pelatihan yang dimulai pada pukul 08:00 WITA ini diawali dengan serangkaian sesi yang dirancang untuk mengasah keterampilan fotografi para peserta yaitu:
Gambar 4. Sesi Diskusi dan Tanya Jawab Peserta.
Selama pelatihan berlangsung, antusiasme peserta terlihat dari aktifnya diskusi dan tanya jawab yang mereka lakukan. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan para peserta mencakup berbagai macam aspek fotografi, mulai dari cara mengatur fokus manual pada smartphone hingga tips untuk mendapatkan hasil foto terbaik dalam kondisi cahaya rendah.
Setelah coffee break, mereka dibagi menjadi kelompok kecil untuk sesi praktik lapangan di sekitar Hotel Mina. Dalam sesi ini, peserta menerapkan teknik-teknik yang telah dipelajari, di bawah bimbingan instruktur. Hasil foto kemudian direview, dan peserta menerima umpan balik konstruktif dari para instruktur yang bertujuan untuk lebih meningkatkan kualitas dan kreativitas mereka dalam mengambil gambar.
Gambar 5. Sesi Praktik Foto oleh Peserta
Materi penutup disampaikan oleh Kireina Rendra Savira yang membawakan topik Digital Tourism Marketing: Promosikan Keindahan Lombok Utara ala Gen Z. Kireina memaparkan berbagai strategi digital marketing yang efektif, serta pemanfaatan media sosial dalam promosi wisata. Ia menjelaskan bahwa saat ini media sosial seperti Instagram, TikTok, dan YouTube merupakan platform yang sangat kuat dalam mempengaruhi persepsi dan keputusan wisatawan. Dengan memanfaatkan platform ini secara optimal, destinasi wisata di Kabupaten Lombok Utara dapat mendapatkan perhatian yang lebih luas.
Gambar 6. Penyampaian Materi Digital Tourism Marketing oleh Kireina.
Dalam sesi ini, Kireina memaparkan berbagai strategi digital marketing yang efektif, khususnya bagaimana generasi muda dapat memanfaatkan platform media sosial untuk mempromosikan destinasi wisata. Ia menjelaskan cara-cara praktis untuk meningkatkan visibilitas wisata Kabupaten Lombok Utara melalui konten kreatif, penggunaan hashtag yang tepat, serta kolaborasi dengan influencer untuk mencapai audiens yang lebih luas. Dengan strategi-strategi ini, diharapkan potensi pariwisata Lombok Utara dapat lebih dikenal dan diminati, baik di dalam negeri maupun mancanegara. Kireina juga memberikan contoh-contoh kampanye digital yang sukses, yang dapat dijadikan referensi oleh peserta untuk mengembangkan ide-ide kreatif mereka sendiri.
Materi penutup ini menjadi salah satu highlight dari pelatihan, memberikan wawasan baru kepada peserta tentang pentingnya digitalisasi dalam promosi wisata, terutama di era yang semakin terhubung secara online. Hal ini menambah motivasi peserta untuk lebih kreatif dan proaktif dalam mempromosikan destinasi wisata di daerah mereka. Selain itu, Kireina menekankan pentingnya konsistensi dalam mengunggah konten berkualitas di media sosial, karena ini akan membantu membangun brand image yang kuat untuk destinasi wisata Kabupaten Lombok Utara.
Gambar 7. Foto Bersama Peserta
Harapan dari pelatihan ini tidak hanya terfokus pada peningkatan keterampilan teknis peserta, akan tetapi juga untuk memotivasi mereka agar lebih aktif dan berperan dalam mempromosikan pariwisata di daerah tempat tinggal peserta. Dengan keterampilan baru yang mereka peroleh, Kabupaten Lombok Utara diharapkan dapat memaksimalkan potensi wisatanya sehingga dapat membawa perubahan positif yang signifikan bagi kesejahteraan masyarakat dan ekonomi lokal.
ITB dan Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok Utara berkomitmen untuk melanjutkan program-program serupa di masa mendatang, dengan tujuan menjadikannya sebagai model pemberdayaan masyarakat yang berhasil dan dapat diterapkan di berbagai daerah lain. Ini adalah langkah konkret untuk memastikan bahwa pelatihan ini berdampak jangka panjang dan meluas, memberikan manfaat yang signifikan bagi pengembangan pariwisata dan ekonomi lokal di seluruh Indonesia. Dengan pelatihan ini, masyarakat lokal tidak hanya mendapatkan keterampilan baru, tetapi juga inspirasi untuk terus mengembangkan potensi daerah mereka. Pelatihan ini merupakan bukti nyata bahwa dengan kolaborasi yang tepat, teknologi sederhana seperti smartphone dapat menjadi alat yang kuat untuk mendukung pembangunan ekonomi lokal melalui pariwisata.