Dobel Berkah dari Pengolahan Limbah Industri Tepung Lele
Tags: ITB4People, Community Services, Pengabdian Masyarakat, SDGs10
ANGKA stunting di Indonesia sampai saat ini masih tinggi, yakni berkisar 30,8% (Riskesdas, 2018). Pada bayi, balita, dan anak, stunting adalah kondisi yang gawat karena tidak hanya menghambat pertumbuhan, tetapi juga dapat menyebabkan perkembangan tumbuh tidak sebagaimana mestinya. Sel-sel pada otak anak stunting tidak berkembang sebanyak pada anak-anak yang normal. Hal itu yang memungkinkan daya fungsi kognitif anak melemah.
Salah satu upaya penanggulangan stunting ialah penyediaan makanan tinggi protein. Ikan merupakan sumber protein yang sangat bagus karena kandungan asam aminonya yang lengkap serta kandungan senyawa bioaktif lainnya yang bagus untuk penumbuhan tulang dan otak.
Tulungagung adalah salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Timur yang merupakan kawasan menjanjikan umuk usaha perikanan, salah satunya ikan lele. Tidak hanya dikonsumsi sehari-hari oleh masyarakat, ikan lele juga diolah menjadi tepung yang mempunyai nilai ekonomi dan manfaat lebih baik.
Usaha penepungan daging ikan lele di Desa Mojosari., Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, salah satunya dilakukan oleh PT Rumah Inovasi Natura. Setiap bulannya, produksi tepung ikan dapat mencapai sekitar 2 ton. Namun, dampak samping dari usaha bisnis tersebut ialah timbunan limbah organik yang jumlahnya cukup tinggi (tulang, kulit, dan minyak).
Berdasarkan kajian ilmiah yang dilakukan, kulit, minyak, dan tulang ikan lele sebenamya masih menyimpan berbagai kandungan senyawa bioaktif yang sangat bagus unruk kesehatan. Kandungan kolagen terdapat pada kulit dan tulang/duri, mineral pada tulang/duri, serta asam-asam lemak tak jenuh pada minyak.
Sebagai wujud kepedulian masyarakat kampus, tim ITB telah me!akukan penyuluhan dan pelatihan untuk mengangkat limbah bisnis tepung ikan di Kabupaten Tulung Agung,Jawa Timur. Kegiatan ini merupakan rangkaian program pengabdian masyarakat ITB tahun 2021 dengan sasaran penerima manfaat ialah pelaku bisnis tepung ikan lele, pemerimah daerah, serta masyarakat luas di wilayah sekitar.
Kegiatan ini masuk program kegiatan pengabdian masyarakat ITB skema lingkar 3 (daerah luar Jawa Barat), yang dimaksudkan untuk melakukan pembinaan desa. Selain untuk memberi pembinaan pengolahan limbah tepung lele kepada pengusaha, kegiatan ini juga bertujuan membina masyarakat desa sekitar untuk menampung limbah industri tepung ikan lele.
Tidak hanya itu, masyarakat juga diberikan pelatihan teknologi tepat guna umuk mengekstraksi minyak ikan, mengolah tuJang menjadi serbuk/tepung kaya kalsium, serta mengolah kulit ikan menjadi kulit kering dan kudapan sehat. Pelatihan juga akan diberikan kepada usaha permesinan untuk pengadaan mesin pemisah minyak ikan dengan bagian limbah lainnya, mesin penepung tulang ikan, dan mesin pengering (dehidrator) kulit ikan. Namun, untuk tahun ini, kegiatan difokuskan pada pengolahan kulit ikan lele sena pembekalan materi untuk pengolahan limbah lainnya.
Puncak rangkaian penyuluhan dan pelatihan telah berlangsung pada 23 Juni 2021 di Desa Mojosari. Selain kelompok PKK Desa Mojosari dan forum industri kecil menengah (IKM) setempat, acara ini juga dihadiri peja bat PT Rumah Inovasi Natura, Kepala Desa Mojosari, Ketua Forum IKM Tulung Agung, hingga mitra perguruan tinggi Universitas Airlangga.
Pengolahan limbah kulit
Kulit ikan adalah bagian utama limbah pengolahan tepung ikan, berkisar 30%. Walaupun terlihat sepele, umumnya kulit ikan mengandung protein, vitamin larut lemak (E, D), dan mineral (selenium).
Tim ITB menyadari pentingnya pengetahuan dan pemahaman masyarakat terkait hal tersebut. Dengan begitu, kepedulian sena kesadaran masyarakatdalam mengolah serta mengonsumsi kulit ikan dapat meningkat.
Salah satu jenis olahan kulit ikan yang mudah dan dapat dilakukan oleh masyarakat awam dengan peralatan sederhana ialah kerupuk. Dalam rangka mengenalkan proses pengolahan kulit ikan menjadi kerupuk, masyarakat pun diajak mengunjungi pabrik pengolahan tepung ikan lele.
Masyarakat terbukti antusias mengenai kunjungan ini sehingga peserta dari kelompok IKM Tulungagung dan PKK Desa Mojosari cukup banyak. Kunjungan sekaligus penyuluhan dan demo di lapangan itu dilakukan dalam dua kelompok.
Sebagai wujud kepedulian dari ITB, melalui program pengabdian masyarakat ini diberikan pula bantuan peralatan peng olahan kerupuk kulit berupa vacuum fryer, peniris minyak, serta mesin pengering.
Pemberdayaan UKM
Pengolahan limbah menjadi berkah. Berkah kesehatan maupun kesejahteraan itulah yang ditanamkan kepada masyarakat pesena kegiatan.
Sebab itu pula kegiatan pengolahan kulit ikan menjadi kerupuk tidak hanya umuk konsumsi diri sendiri. Kegiatan ini memiliki sasaran jangka panjang untuk menciptakan lapangan kerja serta meningkatkan pendapatan masyarakat.
Sasaran tersebut berupaya dicapai dengan pelibatan forum IKM Tulungagung. Melalui forum itu, produk hasil usaha masyarakat akan disalurkan dan dipasarkan. Kolaborasi antara forum IKM dan masyarakatdesa yang dibentuk pada program pengabdian masyarakat ini juga dimaksudkan umuk mengundang perhatian pemerintah daerah agar memberikan dukungan yang lebih besar.
Tidak hanya itu, penyuluhan dan pelatihan ini disadari tidak akan menunjukkan hasil jika dilakukan secara instan tanpa ada monitoring. Pengawasan rutin perlu dilakukan untuk men cegah menurunnya etos kerja masyarakat. Selain itu, akan terus dilakukan pula kegiatan transfer ilmu dan teknologi tepat guna yang menunjang kegiatan sebelumnya. (M-1)