Selain memuat nama dan kontak pelaku budaya dan UKM, hasil pencarian di khazanah.net juga terintegrasi dengan geotagging/geolocation dari Google Map. Dengan demikian, reog ponorogo tidak akan lagi "tersesat" berlokasi di Malaysia.
Indonesia memiliki kekauaan keanekaragaman budaya yang sangat banyak, dengan kekhasan yang berbeda satu sama lain. Agar warisan budaya Nusantara tidak hilang maka diperlukan upaya khusus dan kerja sama multipihak dengan manfaatkan sinergi pentahelix, yakni pemerintah, masyarakat, akademisi, korporasi, dan media.
Hal itu pula yang dirasa diperlukan di wilayah Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan (Sulsel). Sesuai dengan panduan Penelitian, Pengabdian Masyarakat dan Inovasi (PPMI) ITB, Kelompok Keahlian Ilmu-Ilmu Kemanusiaan (KKIK) Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) memutuskan untuk melakukan pengabdian masyarakat di daerah lingkar 4 (luar Pulau Jawa), yakni di wilayah Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan. Kabupaten Luwu dipilih sebagai lokasi pengabdian masyarakat KKIK 2023 karena target lokasi ini potensial, tapi belum pernah tergali dengan baik.
Salah satu dari lima kegiatan PPMI yang dilaksanakan KKIK di Kabupaten Luwu pada 2023 ini ialah pemetaan warisan budaya Nusantara dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Kelompok Pengabdian Masyarakat ini diketuai Dr. Harry Nuriman dan beranggotakan Dr. Elsa Silvia Aulia, Dr. Cecep Alba, Shohib Khoiri, Lc., M.Ag., dan M. Taufik, M.Ag.
Permasalahan yang data teridentifikasi dalam kunjungan awal tim pada Februari 2023 ialah belum tersedianya basis data e-katalog yang berisi warisan budaya Nusantara serta data UMKM beserta produk-produknya. Ada banyak sekali kearifan lokal, artefak, tokoh budaya, dan warisan budaya baik yang benda (tangible) maupun tak benda (intangible) yang belum terdata dan terdokumentasi.
Para penggiat budaya dan UMKM kesulitan untuk membuat website atau memiliki toko daring karena permasalahan litersasi digital. Tim juga melihat bahwa kelembagaan para pelaku UMKM dan penggiat budaya juga perlu diperkuat dengan dibantu untuk sertifikasi (misalnya sertifikasi halal) serta kemampuan dalam bidang hospitality serta service excellence. Hal penting lain yang perlu dilakukan ialah membekali para pelaku UMKM dan penggiat budaya dengan kemampuan komunikasi (termasuk dalam bahasa Inggris) dan interpersonal skills.
Tim ITB juga menemukan sejumlah masalah yang dihadapi oleh pemerintah, yakni kurang validnya bahkan ketiadaan data terkait UMKM dan warisan budaya Nusantara. Ketiadaan basis data yang lengkap dan akurat mengakibatkan pembinaan dan penyaluran bantuan menjadi kurang tepat sasaran.
Mini tapi Maksi
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, tim dosen peneliti telah mengembangkan sebuah basis data daring yang menggunakan user generated content. Artinya masyarakat, para pelaku budaya dan UMKM bisa mengisi dan memuktahirkan data.
Entri data itu akan diverifikasi oleh pihak yang berwenang. Basis data yang dihasilkan akan bermanfaat untuk menentukan prioritas pelestarian budaya dan pemberdayaan ekonomi, juga langkah apa yang harus dilakukan untuk melestarikan dan memajukannya.
Direktori atau basis data daring ini diberi nama khazanah.net. Dengan nama ini, khazanah.net diharapkan menjadi tempat menyimpan segala informasi mengenai kekayaan warisan budaya Nusantara, termasuk informasi para tokoh dan UMKM yang mendukungnya. Dari situ pula data daring ini dapat membantu percepatan UMKM afar bisa menjangkau pasar yang lebih luas.
Secara desain, tampilan khazanah.net ini dirancang sederhana dan minimalis. Hanya berupa teks dan kolom pencari. Hal ini dimaskudnkan agar khazanah.net dapat diakses pengguna melalui PC, laptop, tablet, atau telepon seluler dengan spesifikasi minimum di lokasi-lokasi minim sinyal sekalipun diantero Nusantara. Dengan demikian, para pelaku UMKM ataupun para penggiat budata di lokasi terpencil diharapkan masih bisa mengisi data atupun memuktahirkan informasi.
Walau tampilannya minimalis, khazanah.net dirancang dengan struktur basis data dan algoritma yang andal dan tangguh sehingga bisa memberikan informasi/hasil pencarian secara cepat dan lengkap. Tentu saja tetap terbuka kemungkinan untuk memperbaiki tampilan agar menjadi lebih artisitik di masa yang akan datang.
Basis data yang dikembangkan dalam direktori khazanah.net ini tidak hanya memberikan informasi mengenai produk kekayaan budaya Nusantara, tapi lengkap dengan narasumber yang dapat dihubungi pula. Tak hanya itu, hasil pencarian pun terintergasi dengan geotagging/geolocation dari Google Map untuk menentukan lokasi warisan budaya tersebut. Dengan demikian, reog ponorogo tidak akan lagi "tersesat" berlokasi di Malaysia.
Uji Coba
Sebagai tindak lanjut dari kunjungan pertama ke Kabupaten Luwu pada Februari 2023, tim dosen KKIK kembali datang ke Luwu pada Juni 2023 dan mengadakan serangkaian kegiatan, termasuk memperkenalkan khazanah.net sebagai salah satu alternarif solusi.
Kegiatan sosialisasi khazanah.net dilakukan di Hotel Belia, Belopa, Kabupaten Luwu, pada 27 Juni 2023 dengan dihadiri sejumlah penggiat seni dan perwakilan komunitas budaya. Kegiatan yang difasilitasi perusahaan Masmindo Dwi Area ini juga dihadiri oleh tokoh adat Opu Maddika Bua, Opu Maddika Ponrang, Puang Ma'dika Ulusalu, Kepala Dinas Kepariwisataan dan Kebudayaan Tandiraja, serta Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Rahmat Arifuddin.
Saat uji coba khazanah.net, informasi hasil pencarian dinilai cukup lengkap. Jika kita memasukkan kata kunci "rencong" dalam kolom pencari di halaman depan khazanah.net, hasil pencarian akan menghasilkan deskripsi mengenai senjata rencong dari Aceh, berikut sejumlah foto, lokasi, data geotagging/geolocation, narasumber yang dapat dihubungi untuk menggali informasi lebih dalam mengenai rencong, alamat dan nomor telepon narasumber, serta tautan media sosial yang relevan mengenai rencong, termasuk UMKM yang menjual rencong.
Pengguna dapat mengakses dan mencari informasi melalui khazanah.net tanpa harus mendaftar. Namun, untuk menjamin keakuratan informasi dan menghindari pemalsuan lema (entri), khazanah.net mensyaratkan kontributor untuk mendaftar. Dengan begitu, informasi yang dikirim ke khazanah.net akan bisa dikonfirmasi dan diverifikasi/divalidasi sehingga datanya akurat dan mutakhir.
Demikian pula mengenai informasi terkait UMKM. Hasil pencarian tidak hanya memberikan informasi mengenai nama dan produk UMUM, tetapi juga nama pemilik nomor kontak, profil usaha, foto produk dan jasa yang ditawarkan, media sosial dan toko online, lokasi GPS, legalitas usaha, sertifikasi halah, serta pembinaan/pelatihan yang diperlukan atau sudah didapatkan.
Adapun bagi para seniman, pelaku budaya, penggita seni, ataupun pengelola sanggar/komunitas seni, direktori khazanah.net ini berguna sebagai ruang pamer karya atau kegiatan masing-masing. Selain itu, khazanah.net memudahkan masyarakat dan pemerintah untuk menyalurkan program pembinaan, bantuan, hingga menggunakan jasa para pelaku usaha. Semua informasi akan ditampilkan secara lengkap, mencakup nama dan lokasi sanggar, jenis kegiatan, nama dan nomor kontak seniman atau pengelola sanggar, status tempat latihan (apakah milik sendiri, pinjam, atau sewa), hingga ke prestasi yang pernah diraih.
Semua informasi yang dikirim pengguna ke direktori khazanah.net akan dikonfirmasi oleh admin serta diverifikasi oleh pihak-pihak terkait dan berwenang untuk menghindari penyalahgunaan ataupun penyesatan informasi. Saat ini juga sedang dijajaki kemungkinan kerja sama dengan berbagai pihak untuk mengintegrasikan basis data yang telah ada di berbagai instansi agar dapat diimpor ke dalam direktori khazanah.net.
Ahmadi Abbas, seorang penggiat budaya dari Sekolah Budaya Luwu (Sulawesi Selatan), menyambut baik khazanah.net. "Khazanah.net in.i bermanfaat untuk kami para penggiat budaya, penggiat seni, penggiat UMKM, dan sebagainya. Pelatihan pemetaan warisan budaya yang dilaksanakan oleh 1TB dan difasilitasi oleh PT Masmindo Dwi Area diharapkan ada tahap berikutnya lagi sehingga bisa lebih membumi programnya," ujarnya beberapa waktu lalu.
Hal senada juga disampaikan oleh Rakhmat Arifuddin, Kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Luwu. "Kami mengharapkan seluruh elemen masyarakat, baik itu pengusaha, UMKM, lembaga adat, lembaga pendidikan dan budaya, penggiat budaya dan seni, maupun penggiat literasi untuk memanfaatkan aplikasi khazanah.net ini sebagai sarana promosi dan penyebaran informasi mengenai budaya Luwu secara luas," ungkapnya.
Tim dosen dari Kelompok Keahlian llmu-llmu Kemanusiaan (KKlK) FSRD ITB menyadari bahwa khazanah.net ini masih belum sempurna dan masih terbuka kemungkinan untuk meningkatkan kualitasnya. KKIK siap bekerja sama dengan berbagai pihak terkait sehingga tercipta sinergi pentahelix yang akan memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat.