Desa Cinangsi Cianjur Menuju Bebas Sampah
Tags: ITB4People, Community Services, Pengabdian Masyarakat, SDGs10
Daerah aliran sungai (DAS) Citarum merupakan DAS terbesar di Jawa Barat. Penurunan kualitas air yang terus terjadi di Sungai Citarum merupakan dampak dari aktivitas antropogenik, baik itu berupa limbah domestic, pertanian, peternakan, maupun industri. Hal tersebut membuat salah satu Tim peneliti dari ITB yang diketuai oleh Sri Harjati Suhardi ikut serta dalam melakukan pemulihan Sungai Citarum dengan mengurangi limbah dari sumbernya. Aktivitas yang umum terjadi di daerah hulu sungai adalah pertanian, peternakan dan pemukiman. Kondisi lapangan menunjukkan bahwa sampah plastik mendominasi jenis pencemar di Sungai Citarum, namun terdapat sumber pencemar lain yang dapat menurunkan kualitas air. Sumber kedua yang menjadi fokus adalah limbah padat dari rumah tangga yang banyak dibuang ke sungai. Oleh karena itu Tim ITB melakukan program yang dapat mengajak masyarakat untuk berhenti membuang sampah ke Sungai Citarum, baik organik maupun non organik.
Dalam pengimplementasian program tersebut, lokasi yang dipiliha adalah Desa Cinangsi, Kecamatan Cikalong Kulon, Kabupaten Cianjur. Lokasi tersbut dipilih karena kondisi masyarakat yang masih cenderung abai dalam mengolah limbah yang mereka temui pada kehidupan sehari-hari, khususnya limbah organic dan plastik. Sikap abai ini dapat disebabkan oleh dua hal, yaitu kurangnya pengetahuan mengenai pentingnya dan bagaimana cara mengolah limbah domestik serta kurangnya sarana dalam mengolah limbah domestik tersebut. Akibatnya, limbah domestik menjadi tidak terolah dan menjadi sumber pencemaran lingkungan.
Lingkup pelaksanaan program ini adalah limbah domestik (sampah organik dan non-organik), pemanfaatan sampah non-organik menjadi Ecobrick, pengolahan sampah organik menjadi kompos, MOL dan Ecoenzim, serta pemanfaatan hasil pengolahan sampah organik untuk pertanian setempat. Kegiatan yang dilakukan pada likasi tersebut meliputi:
Sosialisai awal dan pelatihan terkait pemisahan limbah domestik menjadi sampah organik dan non-organik.
Pada kegiatan ini dilakukan sosiaslisasi awal tekait pemisahan limbah domestic menjadi kategori sampah organic dan non-organik. Kegiatan dilakukan di salah satu ruangan kelas sekolah dasar yang ada di dusun tarikolot, desa cinangsi. Fasilitator kegiatan dilakukan oleh Mang Yadi, salah satu fasilitator yang di tinjuk oleh Tim SITH ITB.
Pelatihan pemanfaatan sampah non-organik menjadi Ecobrick dan pengolahan sampah organik menjadi kompos, MOL dan Ecoenzim
Pada kegiatan ini dilakukan pelatihan terkait pemanfaatan sampah non organic menjadi ecobrick dan pengolahan sampah organic menjadi kompos, MOL, dan Ecoenzym oleh Mang Yadi dan Bu Tini Martini Tapran, salah satu fasilitator yang di tinjuk Tim SITH ITB. Pelatihan dilakukan di halaman komplek warga.
Pelatihan pemanfaatan hasil pengolahan sampah organik untuk pertanian setempat
Pada kegiatan ini dilakukan dua pelatihan terkait pengolahan sampah organic menjadi kompos menggunakan bata terawang. Kegiatan pertama diikuti oleh perwakilan dari desa cinangsi dan kegiatan difasilitatori ketua KSM cibunut yang telah berhasil melakukan pengolahan sampah di desa setempat. Kegiatan ke dua dilakukan transfer ilmu dari delegasi yang telah mengikuti pelatihan sebelumnya di cibunut untuk diaplikasikan di desa cinangsi.
Diskusi dan Monitoring Program
Pada kegiatan ini dilakukan diskusi dan monitoring program yang dilakukan oleh pihak ITB yang beranggotakan Ir. Sri Harjati Suhardi Ph.D, Dr. Dian Rosleine, dan Dr. Intan Taufik dengan mitra yang beranggotakan Ketua RW, RT, Ketua KSM, Penggiat lingkungan sekitar, dan para warga cinangsi
Untuk dapat mengimplementasikan program secara berkelanjutan, perlu adanya dukungan dari berbagai pihak yang meliputi pemerintah setempat dan para stakeholder, serta warga sekitar. Pemerintah setempat dapat berperan dalam meningkatkan pengelolaan sampah di Desa Cinangsi dengan beberapa cara, yaitu:
Mengadakan penyuluhan dari lurah atau stakeholder kepada warga setempat dengan memberikan edukasi secara berkelanjutan terkait kebersihan lingkungan dan pengolahan sampah.
Memberikan pelatihan dan monitoring lanjutan dalam pengolahan sampah yang telah dilakukan
Bantuan dalam infrasutruktur dan atau alat pengolahan sampah yang mendukung kegiatan warga dalam mengolah sampah domestik
Membuat kebijakan yang berfokus pada pemberdayaan masyarakat dalam mengolah sampah dan daur ulang sehingga bernilai ekonomis.