Demi Air Bersih dan Sanitasi Layak di Tuafanu dan Kolbano

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengakui bahwasanya masih terdapat banyak aspek kehidupan manusia yang belum dioptimalkan pengadaan dan pemerataannya. Sustainable Development Goals (SDGs) atau Target Perkembangan Berkelanjutan merupakan tujuh belas prinsip komprehensif yang dianut oleh seluruh negara anggota PBB, baik negara berkembang maupun negara maju, yang disusun guna mencapai kerjasama global dalam mewujudkan perkembangan negara yang berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas hidup manusia dan melindungi lingkungan hidup. Salah satu diantara prinsip SDGs yang terus menjadi fokus perkembangan adalah pengadaan air bersih dan sanitasi yang mumpuni dalam kehidupan seluruh masyarakat dunia.

Hak air bersih, menurut Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan merupakan hak asasi manusia yang harus dipastikan keberadaannya. Namun, penyediaan air bersih dan sanitasi semata tidak dapat dikategorikan sebagai pemenuhan hak air bersih dan sanitasi layak. Maka dari itu, Tim Program Pengabdian Masyarakat Bottom-up Institut Teknologi Bandung (ITB) yang diinisiasi oleh Dosen Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan ITB, Dr. Ir. Katharina Oginawati, M.S., melaksanakan program kerja berkelanjutan mengenai pengadaan air bersih serta pembaharuan toilet untuk masyarakat desa Tuafanu yang terletak di daerah Pantai Oetune dan masyarakat desa Kolbano yang terletak di Pantai Kolbano, Kabupaten Timor Tengah Selatan, NTT guna memenuhi hak air bersih dan sanitasi layak. Dalam pelaksanaannya, program ini juga turut dibantu oleh Ir. Rudy Gunradi, Ir. Iwuk Srihari Yuniwati, M.M., Nurul Fahimah, S.T, M.T., dan Sultan Fadhillah.

Tim Program Pengabdian Masyarakat Bottom-up ITB, dalam kapasitasnya untuk melakukan pengabdian dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi menyadari bahwasanya air bersih dan sanitasi yang disediakan juga harus dapat dijangkau masyarakat. Dengan artian, kemampuan finansial dan fisik masyarakat untuk mengakses air bersih juga harus dipertimbangkan dalam perancangan penyediaannya. Tidak hanya itu, pembangunan sarana dan prasarana infrastruktur yang layak juga merupakan indikator terealisasinya kualitas kesehatan lingkungan yang memadai. 

Masyarakat desa Tuafanu dan desa Kolbano mengekspresikan antusiasme dan dukungan mereka atas program pengadaan air bersih dan pembaharuan toilet serta jamban ini. “Kita disini susah air”, ucap salah satu masyarakat desa Tuafanu dalam wawancara yang dilaksanakan hari Sabtu (12/3/2022).  “Sampai hari ini air tidak dapat digunakan oleh masyarakat”, tutur Pak Binus, salah satu petugas yang bertanggung jawab untuk mengurus air di Desa Kolbano pada wawancara yang dilakukan hari Selasa (15/3/2022). 

Sementara itu, guna mengetahui kebutuhan masing-masing desa, tim Pengabdian Masyarakat ITB melakukan survei awal secara menyeluruh. Hasil survei menunjukkan bahwa minimnya akses dan sarana prasarana di desa Tuafanu menyebabkan masyarakat diharuskan berjalan beberapa kilometer tiap harinya dengan waktu tempuh yang cukup menguras tenaga demi dapat mengakses air bersih untuk kegiatan kesehariannya [Gambar 1]. 

Gambar 1. Akses air bersih di Desa Tuafanu 
(Dokumentasi Tim LPPM Desa Kolbano dan Oetune 2022) 

Sedangkan di desa Kolbano, sebagian besar toilet mengalami kerusakan yang masif pada bagian atap, kloset, dan pintu toilet sehingga pembaharuan toilet sangat penting untuk dilaksanakan demi tersedianya fasilitas sanitasi yang layak dan memadai bagi kehidupan masyarakat setempat [Gambar 2].

Gambar 2. Kondisi Toilet di Desa Kolbano
(Dokumentasi Tim LPPM Desa Kolbano dan Oetune 2022)
    
Berkaca dari hasil survei yang dilakukan, maka pada program kerja ini tim dari ITB merealisasikan pengadaan air bersih di Desa Tuafanu, Kecamatan Kualin dengan melakukan pembangunan perpipaan distribusi air bersih yang mengalir hingga ke pemukiman masyarakat desa Tuafanu [Gambar 3]. Program pengadaan air bersih ini diharapkan dapat membantu masyarakat untuk mengakses air bersih secara efektif dan efisien dengan jarak serta waktu tempuh ke sumber air yang lebih singkat.

Gambar 3. Proses Pengadaan Air Bersih di Desa Tuafanu 
(Dokumentasi Tim LPPM Desa Kolbano dan Oetune 2022)
Tidak hanya itu, tim ITB juga melakukan renovasi 4 (empat) toilet di Dusun Noesupu, Desa Kolbano, Kecamatan Kolbano pada akhir bulan Agustus 2022 silam. Dalam proses renovasi toilet, karena antusias yang tinggi untuk dapat menikmati toilet yang memadai, masyarakat desa Kolbano juga turut terlibat secara aktif dengan memberikan bantuan tenaga sehingga renovasi toilet dapat terlaksana dengan baik [Gambar 4]. Renovasi toilet dan jamban ini juga diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi kehidupan masyarakat desa Kolbano dalam aspek pemenuhan sanitasi yang layak. Hal demikian juga diharapkan dapat meningkatkan nilai wisata desa Kolbano karena kualitas sanitasi yang kini telah mumpuni.
Dalam pelaksanaannya, program implementasi pengabdian masyarakat ini mengedepankan terealisasinya aspirasi masyarakat akan hak atas air bersih dan sanitasi dengan melibatkan langsung masyarakat setempat sehingga program ini dapat dikatakan program Bottom-up. Masyarakat desa Tuafanu dan desa Kolbano turut menyampaikan apresiasi atas kegiatan pengabdian masyarakat ini sebab kini mereka mendapatkan hak-hak fundamental yang seharusnya dimiliki. Dengan terselesaikannya program renovasi toilet dan pengadaan air bersih ini, diharapkan taraf kehidupan masyarakat setempat meningkat dengan drastis [Gambar 5, Gambar 6].
Gambar 4. Proses Renovasi Toilet di Desa Tuafanu 
(Dokumentasi Tim LPPM  Desa Kolbano dan Oetune 2022)

Dalam pelaksanaannya, program implementasi pengabdian masyarakat ini mengedepankan terealisasinya aspirasi masyarakat akan hak atas air bersih dan sanitasi dengan melibatkan langsung masyarakat setempat sehingga program ini dapat dikatakan program Bottom-up. Masyarakat desa Tuafanu dan desa Kolbano turut menyampaikan apresiasi atas kegiatan pengabdian masyarakat ini sebab kini mereka mendapatkan hak-hak fundamental yang seharusnya dimiliki sehingga taraf kehidupan masyarakat setempat meningkat dengan drastis. Dengan ini, diharapkan taraf kehidupan masyarakat setempat meningkat dengan drastis.

Gambar 5. Serah Terima Pengadaan Air Bersih di Dusun Poni, Desa Tuafanu, Kecamatan Kualin, Kab. Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur oleh LPPM ITB 
(Dokumentasi Tim LPPM Desa Kolbano dan Oetune 2022)

Gambar 6. Serah Terima Program Renovasi Toilet di Dusun Noesupu, Desa Kolbano, Kecamatan Kolbano, Kab. Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur oleh Tim LPPM ITB 
(Dokumentasi Tim LPPM Desa Kolbano dan Oetune 2022)

Kecamatan Kualin dan Kecamatan Kolbano merupakan kecamatan yang menjadi destinasi wisata yang sangat lengkap yaitu di Pantai Oetune, Desa Tuafanu, Kecamatan Kualin dan Pantai Kolbano, Desa Kolbano, Kecamatan Kolbano. pesat. Potensi wisata unggulan di Pantai Oetune yaitu hamparan pasir putih yang karena gerusan angin seakan membentuk padang pasir, pohon-pohon lontar, dan sejarah peninggalan Perang Dunia II yaitu bungker-bungker pertahanan Jepang. Selain itu, Pantai Kolbano terkenal unik dengan bebatuan kerikil berwarna-warni indah.

Pada tahun 2023, tim ini akan kembali melaksanakan program pengabdian masyarakat di desa Kolbano dan desa Tuafanu dengan tujuan, yaitu:

  1. Membuat desain sistem distribusi air bersih dari mata air sekitar desa menyalurkan air kepada 2.343 jiwa di Desa Kolbano.
  2. Mempertahankan fungsi dari sistem penyediaan air bersih di Desa Tuafanu, Kecamatan Kualin, Kabupaten Timor Tengah Selatan yang telah dibangun pada tahun 2022 melalui kegiatan sosialisasi upaya pemeliharaan.
  3. Mempertahankan fungsi dari toilet (4 toilet dibangun pada tahun 2022) di Dusun Noesopu, Desa Kolbano, Kecamatan Kolbano, Kabupaten Timor Tengah Selatan melalui kegiatan sosialisasi upaya pemeliharaan.
  4. Mengembangkan pertumbuhan ekonomi bagi masyarakat setempat.

Untuk menjamin keberlanjutan dari program ini, diperlukan dukungan dari masyarakat maupun pemerintah daerah.

  • Masyarakat dapat mendukung keberlanjutan dengan mempertahankan kondisi perpipaan dan toilet yang sudah dibangun.
  • Pemerintah daerah dapat membantu dengan upaya seperti mengkoordinasi pembentukan lembaga pengelola hasil program ini serta menyediakan pelatihan yang cukup untuk pengelola perpipaan dan toilet yang dibangun.

426

views