Bambu sebagai Solusi: Revitalisasi Lahan Bekas Tambang di Samboja

Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN), bekerja sama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB), menggelar program pemberdayaan masyarakat di Kelurahan Sungai Seluang, Kecamatan Samboja, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, pada Rabu (4/9/2024). Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dengan memanfaatkan bambu sebagai komoditas bernilai ekonomis. Salah satu kegiatan utama adalah pelatihan pengawetan bambu serta pembuatan demplot tanaman bambu di area bekas tambang di Kelurahan tersebut.

“Melalui program ini, kami berharap masyarakat di Kelurahan Sungai Seluang dan seluruh kawasan deliniasi IKN dapat secara mandiri meningkatkan kesejahteraan mereka dengan memanfaatkan bambu sebagai komoditas yang berguna dan menguntungkan,” jelas Conrita Ermanto, Direktur Pemberdayaan Masyarakat dari Kedeputian Bidang Sosial, Budaya dan Pemberdayaan Masyarakat, OIKN, yang diwakili oleh Analis Kebijakan, Rizki Sisindra, pada Kamis (5/9/2024).

Dalam kegiatan ini, selain pelatihan pengolahan bambu menjadi bahan kriya, masyarakat juga dikenalkan pada berbagai produk turunannya, seperti papan bambu sebagai alternatif kayu keras dan serat bambu untuk menggantikan bahan tekstil konvensional. Dr. Ihak Sumardi dari ITB menegaskan bahwa wilayah IKN, termasuk Kalimantan, memiliki peluang besar dalam pengembangan bambu. Indonesia sendiri memiliki ratusan jenis bambu, termasuk jenis-jenis endemik.

Area bekas tambang di Kelurahan Sungai Seluang dipilih sebagai lokasi percontohan untuk budidaya bambu. “Bambu dipilih karena mampu tumbuh cepat dan memiliki nilai ekologis dalam menghadapi tantangan lingkungan dan perubahan iklim. Secara sosial, bambu telah lama menjadi bagian dari budaya masyarakat, sementara secara ekonomi, bambu memiliki prospek cerah sebagai bahan pengganti kayu di masa depan,” terang Dr. Ihak.

Dr. Yoyo Suhaya menambahkan bahwa dengan potensi besar bambu di Indonesia, ITB mengadakan kegiatan penanaman bambu dan pelatihan pengawetannya secara langsung bersama masyarakat. Beberapa varietas bambu komersial yang ditanam termasuk Bambu Apus, Bambu Lemang, dan Bambu Surat, yang merupakan varietas khas Kalimantan.

Kegiatan ini juga merupakan bagian dari usaha berkelanjutan dalam memperbaiki lingkungan, terutama dalam memulihkan lahan bekas tambang. “Kami berharap kegiatan ini dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar Sungai Seluang dengan memanfaatkan bambu sebagai komoditas bernilai ekonomi tinggi. Program ini mencerminkan komitmen ITB untuk berkontribusi lebih kepada masyarakat dan mendorong kesejahteraan bersama,” pungkasnya.

 

Berita terkait:

kaltim.idntimes.com: Pakai Lahan Eks Tambang, OIKN dan ITB Ajak Warga Manfaatkan Bambu

196

views