Tim Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Institut Teknologi Bandung (LPPM ITB) kembali turun ke Desa Inerie pada tanggal 16-20 Agustus 2023, sebagai tindak lanjut dari survei yang dilaksanakan pada Maret 2023 yang lalu.
Pada kesempatan ini tim menyerahkan beberapa mesin serta melakukan sosialisasi dan pelatihan kepada masyarakat di Desa Inerie, Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur.
Sosialisasi dan pelatihan yang dilangsungkan pada tgl 18 Agustus 2023 di Poslutan (Pos Penyuluhan Pertanian Terpadu & Penampungan Hasil Komoditi) Desa Inerie, dihadiri oleh sekitar 150 masyarakat Desa Inerie dan sekitarnya.
Kegiatan meliputi pengenalan dan pengoperasian beberapa alat terkait pengolahan kelapa menjadi VCO, pembuatan es balok untuk pendingin ikan dan pembuatan pelet pakan ternak dari limbah pertanian ataupun perikanan, serta proses pengeringan buah.
Enam orang yang hadir dari Tim LPPM ITB adalah Prof. Dr. Ir. Lienda A. Handojo, M.Eng. yang merupakan dosen dari Prodi Teknik Pangan, Ir. Sanggono Adisasmito, M.Sc., Ph.D. dan Dr. Ir. I Dewa Gede Arsa Putrawan, M.Si. dari Prodi Teknik Kimia, Giovanni Arneldi Sumampouw, S.T., M.Sc. yang merupakan asisten Prodi Teknik Pangan, serta Azka Rasendriya Ansari dan Yohanes Adrian Biku Pia yang merupakan mahasiswa Prodi Teknik Bioenergi dan Kemurgi ITB.
“Tim LPPM ITB, yang berinteraksi secara langsung dengan masyarakat Inerie, hadir untuk memberikan pelatihan dan pengetahuan dasar kepada kami selama tiga hari. Saya mengucapkan terima kasih banyak kepada Tim LPPM ITB karena bantuan dan pelatihan ini akan sangat berdampak terhadap perekonomian masyarakat Inerie ke depannya,” ungkap Ferdinandus Ria, SH atau akrab disapa Erik yang merupakan Penjabat Kepala Desa Inerie.
Bantuan LPPM kepada warga Desa Inerie yaitu berupa satu set mesin pengolah buah kelapa menjadi minyak, satu unit standing freezer, satu unit chest freezer, dan mesin pembuat pelet pakan ditempatkan di Poslutan, sedangkan satu set panel surya untuk pengeringan buah saat ini ditempatkandi rumah salahs seorang warga di Desa Inerie.
Bantuan alat mesin pengolah sampah menjadi pelet pakan ternak yang diberikan oleh Tim LPPM ITB disambut antusias oelh masyarakat, karena saat ini kebutuhan pakan ternak sangat besar dan harus didatangkan dari luar daerah, sehingga cukup menguras dana masyarakat.
Yovinus Carolus Dopo, salah satu masyarakat Desa Inerie mengungkapkan, “Ke depannya, desa sudah merencanakan bagaimana cara kami untuk bisa mendapatkan formula pakan ternak untuk menghasilkan pakan yang bagus sehingga desa akan secara mandiri memproduksi pakan tanpa harus mencari ke luar desa.”
Selain itu Tim LPPM ITB juga berkesempatan menyerahkan bantuan dan uji coba satu set mesin pendingin ikan untuk para nelayan di Desa Aimere.
