Guru SMA harus ditingkatkan kualitasnya dalam belajar mengajar, khususnya bidang geografi. Hal ini karena perkembangan yang cepat dalam bidang geografi baik menyangkut aspek fisik (iklim, pertanian, geodesi, kebencanaan, dll) maupun sosialnya (ekonomi, kependudukan, dll). Perkembangan teknologi informasi yang begitu cepat seringkali tidak dapat diikuti dengan baik oleh para guru karena berbagai prinsip dasar yang belum diketahui dengan baik. Sumber informasi memang banyak terdapat di dunia online, namun tanpa kehadiran seorang pengajar, rata-rata sulit untuk mengikuti materi geografi dengan baik seperti juga dialami oleh para siswa sekolah berbagai level pendidikan.
Di sisi lain, Kalimantan yang diproyeksikan sebagai pusat dimana ibukota negara terletak, membutuhkan sumber daya lokal yang mumpuni. Kebutuhan sumber daya manusia unggul sangat bertumpu pada kemampuan generasi mudanya. Sayangnya bukti SDM unggul dari pulau Kalimantan tidak terwujud misal dalam kegiatan olimpiade/kompetisi sains nasional (OSN/KSN) dimana propinsi-propinsi dari Kalimantan selalu menempati urutan menengah ke bawah. Dalam bidang geografi, selama lebih dari 7 tahun pelaksanaan OSN/KSN, baru satu orang yang masuk dalam pelatihan nasional (pelatnas) tahun 2017 dan gugur pada pelatnas pertama. Ini tentu tidak lepas dari peran guru geografi yang belum optimal dalam mempersiapkan siswa didiknya di sekolah-sekolah menengah atas semua propinsi di Kalimantan.
Kecintaan kepada tanah air dan bangsa bisa ditumbuhkan dari pendidikan geografi yang ditularkan dari mulai lingkungan sekolah. Hal ini tidak lepas dari peran para guru dalam membimbing siswanya. Berbagai keluhan yang disampaikan oleh para guru geografi kepada kami dalam berbagai kesempatan tentang keinginan mereka untuk maju dan berkembang serta dengan pertimbangan tersebut di atas maka sangat diperlukan adanya tutorial bagi para guru geografi/kebumian kawasan binaan sepulau Kalimantan agar kualitas mereka meningkat dari waktu ke waktu. Ini sekaligus juga memetakan sebaran kualitas guru di pulau Kalimantan sehingga bisa ditindaklanjuti dan diarahkan untuk makin mendukung persiapan IKN di pulau Kalimantan. Pelatihan ini dilaksanakan secara multi year agar dampaknya bisa dirasakan oleh para guru dan siswa di wilayah binaan pulau Kalimantan. Sebagai langkah antisipatif terhadap Covid-19 maka untuk tahun pertama telah dilakukan secara daring yang diikuti oleh 72 guru dari Kalimantan dan Jawa sedangkan tahun kedua ini dilaksanakan secara hybrid yang dilaksanakan di SMAN 1 Balikpapan Kalimantan Timur yang diikuti oleh 100 guru dari Kalimantan, Sumatera, Jawa dan Nusa Tenggara yang dilaksanakan dari 27 Juni sampai dengan 29 Juni 2022.