Penerapan Kimia Sederhana dan Kepedulian Kesehatan Warga Desa

AWAL 2020 dunia mengalami kondisi yang cukup buruk dengan adanya pandemi covid-19. Situasi ini membuat hampir semua sektor mengalami kerugian dan kendala baik finansial maupun yang lainnya, sehingga berdampak pada masyarakat dan mengeluh akibat pandemi ini. Hal ini mengakibatkan di berbagai negara terjadi suatu penyimpangan dan tindak kriminal semakin tinggi terutama pada masyarakat dengan tingkat ekonomi rendah (Livana dkk., 2020).

Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab hal tersebut bisa terjadi, di antaranya ketidaksiapan pemerintah menghadapi krisis, tingkat ekonomi masyarakat yang sulit, dan rendahnya kesadaran serta kepedulian masyarakat (pikiran-rakyat.com). Oleh karena itu perlu upaya meningkatkan kepedulian dan kesadaran masyarakat dalam hal pemberdayaan dan integritas untuk berdiri di kaki mereka sendiri, di tengah kondisi yang cukup tidak baik khususnya bagi masyarakat di perdesaan.

Namun di lingkup desa, pengetahuan masyarakat dalam penerapan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran virus korona masih perlu ditingkatkan. Pada 3 Juli 2021 sudah lebih dari tiga orang terkonfirmasi positif covid 19 di Desa Cihurip, dan Kabupaten Garut menjadi daerah zona merah penularan covid-19. (inilahkoran.com).

Desa Cihurip, Kecamatan Cihurip, Kabupaten Garut, Jawa Barat merupakan salah satu desa yang berdampak dalam ekonomi karena pandemi. Selain itu ketidakpercayaannya masyarakat desa terkait virus korona dan minimnya edukasi terkait protokol kesehatan, menjadi penyebab meningkatnya penyebaran covid-19. Edukasi penerapan protokol kesehatan di kehidupan sehari-hari kepada masyarakat seharusnya selalu dilaksanakan.

Penerapan ilmu kimia

Namun sarana dan prasarana edukasi terkait penerapan protokol kesehatan yang tersedia di desa masih kurang. Penerapan ilmu kimia secara sederhana dapat menjadi solusi dalam meningkatkan edukasi protokol kesehatan dan peningkatan ekonomi warga. Teknologi digitalisasi pemasaran produk di lingkungan desa dalam membantu aktivitas jual beli warga juga masih minim diterapkan.

Penerapan budaya mencuci tangan atau menggunakan hand sanitizer alami dari bahan minyak atsiri lokal dalam kehidupan sehari-hari perlu ditingkatkan. Oleh karena itu, edukasi penerapan protokol kesehatan di masa pandemi seperti sekarang juga perlu diberikan pada masyarakat di perdesaan, mengingat sarana dan prasarana edukasi yang tersedia di desa masih kurang. 

Edukasi penerapan ilmu Kimia yang diberikan berupa pembuatan hand sanitizer alami dan sabun cair, akan membantu masyarakat secara mandiri dalam menerapkan protokol kesehatan. Dari situ melalui pembiasaan mencuci tangan dan penggunaan hand sanitizer dalam mencegah dampak penyebaran virus covid-19. Pembuatan dan pemahaman penggunaan hand sanitizer akan membantu masyarakat untuk dapat membuat produk secara mandiri, sekaligus menerapkan protokol kesehatan. 

Pengelolaan sampah

Sanitasi desa juga merupakan salah satu faktor yang dapat meminimalisir penyebaran virus adalah pengelolaan sampah rumah tangga di lingkungan. Permasalahan sampah di desa Cihurip ternyata semakin tidak terurus. Rata-rata warga membakar dan menimbunnya tanpa adanya edukasi pemilahan dan pengolahan yang baik. 

Salah satu upaya untuk menangani permasalahan tersebut adalah pengurangan sampah melalui penanganan sampah organik di tingkat rumah tangga. Informasi dari Camat Cihurip Asep Harsono HS, dengan jumlah penduduk sebanyak 4.955 jiwa, desa Cihurip diperkirakan menghasilkan 1,9 ton timbulan sampah dalam satu hari. Diperkirakan 27% di antaranya adalah sampah organik yaitu sebesar 0,5 ton.

Masaro (manajemen sampah zero) adalah suatu sistem pengelolaan yang mampu mengubah sampah dari sebelumnya dianggap tidak bernilai dan sumber masalah, menjadi produk bernilai jual tinggi. Diterapkannya Masaro di suatu lingkungan masyarakat dapat memajukan perekonomian warga setempat, membantu pemda dalam pengelolaan sampah dan menghemat anggaran, serta memajukan kegiatan pertanian, peternakan, dan perikanan hingga ke daerah-daerah sekitarnya (Abidin dkk, 2020). 

Bukan cuma persoalan sampah yang jadi perhatian. Di musim kemarau warga masih menggunakan air tanah yang telah ditemukan kandungan pH air tersebut sangat asam pH (derajat keasaman) sekitar 4,5 yang berasal dari rawa atau persawahan warga. Sedangkan kualitas air yang baik berkisar pada pH netral 6,5-7,5 (Permenkes RI No 32 tahun 2017).  Hal itulah yang patut diedukasi kepada warga desa untuk dapat mendeteksi kualitas air bersih yang digunakan. Dengan begitu warga dapat memiliki keputusan dalam menggunakan air yang digunakan sehari-hari. Selain itu masyarakat diajarkan pula bagaimana membuat penyaringan air sederhana.

Produk lokal

Manfaat lainnya bagi masyarakat yaitu dapat memberdayakan perekonomian secara mandiri dengan memasarkan produk hand sanitizer dan sabun cair. Pembuatan hand sanitizer dan sabun cair aromaterapi dari bahan-bahan alami dari minyak atsiri lokal, kini dapat menjadi hal yang dapat ditumbuhkan produksinya secara mandiri sebagai produk usaha mikro di pedesaan. Hal tersebut tidak lagi harus diproduksi dari laboratorium atau perusahan besar. 

Penerapan ilmu kimia selain di bidang lingkungan, kesehatan, dan ekonomi juga dikenalkan penerapan percobaan kimia sederhana di sekolah menengah. Caranya dengan menggunakan peralatan dan bahan alami, sehingga diharapkan warga desa tidak takut atau mengenal lebih mudah hal-hal yang berbau kimia dan dapat diterapkan. Kegiatan ini ditujukan kepada anggota karang taruna yang merupakan salah satu agen muda masyarakat desa. Bahkan bisa dibilang mereka merupakan masyarakat ekonomi produktif yang menjadi indikator kemajuan desa di masa depan.

Selain itu, karang taruna juga dapat menjadi agen masyarakat yang kreatif dan inovatif, dalam mentransfer ilmu pengetahuan dan teknologi kepada masyarakat desa. Kepada anggota karang taruna desa Jayamukti dan desa Cihurip diberikan edukasi penerapan ilmu Kimia. Mereka diberi pelatihan pembuatan hand sanitizer dan sabun cair aromaterapi dari pemanfaatan limbah minyak atsiri. Selain itu juga diedukasi pengelolaan sampah menjadi produk yang bernilai jual tinggi, serta cara memasarkan produk berbasis digital. Dengan begitu mereka dapat membantu ekonomi masyarakat secara mandiri dalam menerapkan protokol kesehatan, dan kepedulian warga desa terhadap lingkungan. Jalannya kegiatan Pada hari pertama dilakukan penyuluhan protokol kesehatan, pelatihan pembuatan hand sanitizer, dan penyuluhan air tercemar. Sedangkan kemudian di hari kedua dilakukan pembuatan sabun, manajemen pengelolaan sampah Masaro beserta pelatihan pemasaran produk. 

Pengenalan ilmu kimia kepada warga dilakukan dengan cara melakukan beberapa percobaan kimia sederhana. Dari kegiatan ini mereka mendapatkan wawasan dalam meningkatkan kesadaran dalam menerapkan protokol kesehatan, dan meningkatkan kepedulian ekonomi dalam kehidupan sehari-hari. Di sisi lain, masyarakat dapat mengenal kimia tidak menjadi sesuatu yang horor dan bahkan lebih menyenangkan. Sementara untuk pelatihan manajemen pemasaran dapat membantu pengetahuan warga dalam memasarkan produk hand sanitizer. Mereka juga dikenalkan pemasaran produk berbasis digital. 

Sumber: https://mediaindonesia.com/opini/514968/penerapan-kimia-sederhana-dan-kepedulian-kesehatan-warga-desa

1414

views