Para nelayan tradisional di Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung, Bali telah memasuki era digital dalam upaya meningkatkan hasil tangkapan ikan dan menjaga keselamatan mereka di laut.
Melalui acara "Nelayan Tradisional Go Digital" yang diadakan oleh Program Pengabdian Masyarakat ITB, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian, Kelompok Keahlian Oseanografi, para nelayan diberikan pelatihan penggunaan alat canggih bernama Pelacak Ikan Nirkabel (PINK) dan pengetahuan tentang cuaca dan iklim di laut di Kuta, Rabu (9/8/2023).
Pelacak Ikan Nirkabel (PINK) dikembangkan oleh peneliti di Kelompok Keahlian Oseanografi – Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian (FITB) pada tahun 2022 bekerjasama dengan Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda)/BRIDA Kabupaten Badung, Bali.
Pada awal pengembangannya, kerjasama difokuskan pada bagian casing agar lebih tahan terhadap kondisi di laut dan meningkatkan spesifikasi teknis transducer agar lebih sesuai dengan kondisi di Selat Bali. Alat ini telah diperbanyak untuk kalangan terbatas di Balitbangda Kota Badung, Bali dan dibagikan kepada para nelayan tradisional di Kecamatan Kuta.
Acara "Nelayan Tradisional Go Digital" dihadiri oleh perwakilan kelompok nelayan Kecamatan Kuta, Sekretaris LPPM ITB, Subkoordinator Pelayanan Jasa - Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah III, Sekretaris Camat Kuta, serta Tim Pengabdian Masyarakat Kelompok Keahlian Oseanografi ITB yang dipimpin oleh Dr. Mutiara R. Putri.
Kepala BRIDA Kabupaten Badung, Dr. I Wayan Suambara, SH., MM., membuka acara ini dengan harapan bahwa teknologi baru ini akan memberikan manfaat besar bagi nelayan tradisional di wilayah tersebut.
Salah satu agenda utama dalam acara ini adalah pemaparan tentang penggunaan dan perawatan alat Pelacak Ikan Nir Kabel yang disampaikan oleh Dr. Agus Setiawan dan tim BRIDA.
Sesuai dengan namanya, alat ini bersifat nirkabel dan menggunakan komunikasi radio untuk mengirim sinyal hidroakustik yang mendeteksi kedalaman perairan dan keberadaan ikan di laut dan menampilkan hasilnya di HP nelayan melalui sambungan Bluetooth.
Alat ini dapat membantu nelayan tradisional menentukan keberadaan ikan dengan lebih efektif dan efisien serta menghemat bahan bakar minyak.
Selain acara di dalam kelas, kehandalan alat ini juga akan didemonstrasikan secara langsung bersama perwakilan Kelompok Nelayan di Pantai Kelan pada tanggal 10 Agustus 2023.
Pada kegiatan ini disampaikan pula sosialisasi Sekolah Lapangan Cuaca Nelayan (SLCN) yang bertujuan untuk memberikan pengetahuan tentang cuaca dan iklim kepada nelayan tradisional agar mereka dapat mengantisipasi kondisi cuaca yang berpotensi membahayakan saat melaut.