Lampung, lppm.itb.ac.id, 25 Oktober 2022-Institut Teknologi Bandung (ITB) melaksanakan program pengabdian pada masyarakat (PPM ) di Way Kanan, Selasa 25 Oktober 2022. Ini merupakan kegiatan pemulihan ekonomi untuk area ring 4 di luar Jawa.
Kegiatan yang dipimpin Dr. Acep Purqon bertema Aplikasi Data Sains, e-Commerce dan Pengetahuan Hayati Dalam Peningkatan Kekuatan Ekonomi Peternak Ikan di Kabupaten Way Kanan Lampung. Pengabdian pada masyarakat ini juga termasuk pada tindak lanjut komunikasi tim ITB dengan Bupati Way Kanan. Pendapatan daerah Way Kanan hampir 60-70 persen dari pertanian dan perikanan. Komunikasi tersebut ditindaklanjuti sekretaris kabupaten dan kepala dinas di Way Kanan yang diharapkan menjadi model kerjasama pentahelix, melibatkan ABG-CM (Academic, Business, Government, Community, Media).
Dalam sambutannya, Kepala Bidang Perikanan Budidaya Dinas Perikanan Way Kanan Bayu Nurcahyo mengatakan, kabupaten itu memiliki potensi yang besar untuk pengembangan sektor budidaya perikanan dan pertanian tanaman perkebunan.
"Diharapkan perikanan bisa menjadi sektor pendukung utama sumber perekonomian daerah Way Kanan. Namun permasalahan utama yang dialami petani ikan adalah penyediaan pakan dan pemasaran," kata Bayu Nurcahyo.
Oleh sebab itu, tim memberikan pelatihan teknologi IoT, data science, e-commerce dan terkait perilaku hayati dari masing-masing jenis budidaya yang dikembangkan serta pengetahuan microclimate sehingga bisa meningkatkan produktivitas tinggi.
Sementara Acep Purqon menyampaikan, saat ini timnya yang juga didukung kerjasama dengan dosen dan asmik Itera mengembangkan berbagai produk teknologi pada pengembangan budidaya ikan darat di salmon center. Teknologi ini generic dan bisa diaplikasikan ke berbagai jenis budidaya ikan.
"Misalnya alat untuk monitoring kualitas air tempat budidaya ikan dan tindakan lanjutan atas precision data yang diperoleh dan berbagai demo alat lainnya,” kata Acep.
Kegiatan ini bisa meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para petani budidaya ikan di Kabupaten Way Kanan untuk percepatan pemulihan ekonomi di wilayah ini. Kegiatan yang berlangsung di Kecamatan Banjit ini juga diisi diskusi dengan kelompok petani budidaya ikan. Menurut Acep, salah satu masalah besar dan krusial Sumatera, khususnya Lampung adalah masih tingginya kasus stunting.
Beragam usaha dilakukan, termasuk peningkatan makanan sumber protein. Seperti penyediaan hasil budidaya ikan di masa pasca pandemic Covid-19.
"Kegiatan PPM ini juga menitikberatkan pada perlunya pengetahuan terintegrasi untuk mendukung sistem sustainable farming bagi masyarakat," tegasnya.
Selanjutnya pemanfaatan database yang baik dari ilmu data science (sains data) untuk keperluan traceability, sehingga dapat diambil langkah dan cara tindakan yang tepat dalam mengelola, terutama melek IT dan marketplace.
"Program ini diharapkan bisa menekan biaya pakan ikan yang kadang melambung tinggi, sehingga banyak peternak gulung tikar di tengah tekanan harga ke tengkulak juga," ungkapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Acep Purqon juga menjelaskan tentang konsep pertanian terpadu (integrated farming) yang di dalamnya terdapat beberapa unsur saling berkaitan dan merupakan komponen pokok mencapai upaya dalam peningkatan kemandirian ekonomi masyarakat.