Upaya Wali Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara (Malut), Dr. M. Tauhid Soleman untuk terus mempromosikan City Branding Ternate Kota Rempah, akhirnya membuahkan hasil.
Institut Teknologi Bandung (ITB), merupakan salah satu kampus yang tertarik dengan City Branding Ternate Kota Rempah. Tidak hanya ITB, ada Indonesia Creative City Network (ICCN) pun ikut tertarik dengan City Branding Ternate Kota Rempah.
Bahkan, Ketua Program Studi Desain Produk ITB, Muhammad Ihsan pun langsung ke Ternate. Muhammad Ihsan tidak datang sendiri, dirinya ditemani langsung Harmein Khagi tim dari Desain Produk ITB dan Ira Shintia dari ICCN.
Kedatangan Muhammad Ihsan dan tim ke Ternate untuk mengetahui model atau turunan City Branding Ternate sebagai produk unggulan Kota Rempah, sehingga dibuat turunannya untuk disingkronkan.
“Kota Ternate sudah memiliki Branding yakni Kota Rempah, namun itu masih sebatas dokumen. Sehingga perlu diimplementasikan untuk menjadi sesuatu yang lebih dikenal luas sebagai Branding Ternate Kota Rempah,” ungkap Ihsan di lokasi destinasi wisata Cengkeh Afo, Kelurahan Tongole baru-baru ini.
Prodi Desain Produk ITB, lanjutnya, saat ini sedang menjalankan program pengabdian kepada masyarakat yang ada kaitantannya dengan implementasi city branding milik Kota Ternate.
Menurutnya, city branding Ternate Kota Rempah patut didorong atau diimplementasikan. City Branding memiliki banyak turunan yang perlu disusun, sehingga bisa diaplikasikan ke berbagai lini.
Dari sekian banyak turunan City Branding, bisa dimaksimalkan untuk menjadi sebuah produk. Bila perlu mengaitkan pada program-program Pemkot Ternate.
“Saat ini kita sedang mencari tahu atau mensinkronkan dengan program-program pemerintah. Apa yang bisa kita kembangkan dari turunan City Branding. Kebetulan kita juga dari fakultas seni rupa dan desain. Sehingga kita bisa mengimplementasikan itu (city branding) ke dalam bentuk-bentuk yang bisa dinikmati masyarakat,” urai Ketua Program Studi Desain Produk ITB, Muhammad Ihsan.
“Jika sudah ditemukan apa yang bisa dikembangkan dan disinkronisasi, maka data-datanya akan dibawa ke Bandung untuk didiskusikan dan dibahas. Setelah itu baru nanti kita akan coba untuk implementasikan, paling lambat pada bulan September 2023,” tandasnya.
Kepala Bappelitbangda Kota Ternate, Rizal Marsaoly mengaku, Pemerintah Kota Ternate sedang berupaya memperkuat City Branding Ternate sebagai Kota Rempah.
“Ada beberapa strategi atau manajemen yang sementara digalakkan oleh Pemkot dalam rangka memperkuat City Branding. Termasuk kehadiran teman-teman dari ITB untuk melakukan kajian terkait dengan penguatan terhadap produk-produk yang bisa dikembangkan dengan mengacu pada Branding Ternate Kota Rempah,” jelas Rizal.
Selain itu, dalam upaya meningkatkan branding Ternate sebagai Kota Rempah, Pemkot saat ini juga sedang menyiapkan edaran Wali Kota yang mengatur tentang tindak lanjut dari Peraturan Wali Kota nomor 29 tahun 2021 tentang City Branding Kota Ternate.
“Surat edaran itu nantinya bisa menjadi dokumen operasional yang memperkuat Perwali tentang branding Kota Ternate. Surat edaran itu akan mempertegas tentang apa saja yang perlu dilakukan, baik oleh hotel hotel, rumah makan, restoran, sampai pada tingkat OPD untuk mendukung city branding. Kemudian di sekolah-sekolah juga mungkin diarahkan untuk memperkuat city branding lewat muatan lokal,” terang Rizal.